
Amfibi unik ini merupakan penghuni endemik jawa yang hanya bisa ditemukan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Ciri khasnya terdapat pada kulit berbintik-bintik dengan warna merah yang menyerupai darah.
Pada tahun 1976 diperkirakan populasi katak ini masih sangat melimpah. Pada tahun 1987 dan paska meletusnya gunung Galunggung populasinya mulai jarang ditemui. Saking langkanya pada periode 90-an hingga 2003 hanya dapat ditemukan satu ekor Kodok merah di sekitar air terjun Cibeureum.
Kini Kodok merah masuk ke dalam jenis amfibi yang dilindungi oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. Naiknya status perlindungan kodok merah merupakan perhatian terhadap upaya konservasinya yang semakin kritis terancam punah.
Developed by Apeolution!